Sinyo Aliandoe, The Legend From Kota Reinha

Opa Sinyo lahir di Larantuka, Flores Timur, 1 Juli 1938, Lulus sekolah Guru Pendidikan Jasmani di Singaraja- Bali 1962 atau SGO.
Saat di SGO Singaraja, ia sempat menjadi pemain Bon Seleksi Singaraja.

Tahun 1964, Opa Sinyo ikut membawa Persidja juara nasional. Setelah itu Sinyo jadi coach tim-tim besar di Indonesia.

Polesan Opa Sinyo membuat Arema langsung melejit di galatama. Bahkan jadi juara galatama beberapa tahun kemudian.

Rasanya sampai sekarang belum ada orang NTT sekaliber Sinyo Aliandoe di kancah sepakbola nasional.

Saat usia 39 thn , Sinyo Aliandu dikontrak oleh klub Tunas Jaya dengan bayaran Rp 400.000 per bulan .
Di PSSI, ia hanya mendapat honorarium Rp 150.000 per bulan. Maka ia memilih dunia Galatama. “Melihat prospek yang baik dari Galatama, saya yakin bahwa orang bisa hidup dari melatih,” ujar Sinyo.

Berasal Flores, Sinyo memulai karier di lapangan hijau sejak kecil.
Pada usia 18 tahun, ia menjadi pemain inti bond Perseden, Denpasar.
Tiga musim kemudian, ia digaet oleh Persebaya, Surabaya pada saat ia memperdalam ilmu di STO (Sekolah Tinggi Olahraga) Surabaya tahun 1963, ia bergabung dengan Persija, Jakarta, yang membawanya ke dalam tim nasional. Ia bermain untuk PSSI dari 1964 sampai 1969.

Sesudah itu ia mencoba menjadi pelatih. Pernah dibimbing oleh drg. Endang Witarsa, Mangindaan, almarhum Tony Poaknik, dan Detmar Kramer, pelatih Federation Internat10nale de Football Issociation (FIFA) dari Jerman Barat, ia mengasuh klub Indonesia Muda, Tunas Jaya dan Jayakarta. Dalam putaran kompetisi Persija (1975-1978), ia berhasil mengantar Jayakarta ke tangga juara.

Ia bahkan diberi kepercayaan untuk mengasuh tim Pra Piala Dunia bersama Tony Pogaknik. Tim ini kesandung di Singapura. Pebruari 1977, PSSI menempati urutan ke-4 dari 5 peserta Pra Piala Dunia itu, di bawah Hongkong, Singapura. dan Malaysia.

Sinyo diberi kepercayaan menangani tim nasional bukan hanya karena pengalamannya di dalam negeri. Ia juga belajar di Sekolah Pelatih IFA di Kuala Lumpur selama 3 bulan pada tahun 1974. “

Nama2 Pemain Nasional yg pernah dipoles Om Sinyo : Hermansyah, Ristomoyo, Elly Idris, Bambang Nurdiansyah, Rully Nere, Zulkarnaen Lubis, Herry Kiswanto, Rerrel Raymond Hattu, & Dede Sulaiman.

Bayangkan saja ! Pada Piala Dunia thn 1985 di Mexico, Opa Sinyo datang sebagai komentator dan analist untuk majalah Tempo saat itu..
Kemudian, pada thn. 1981, Opa Sinyo juga berhasil membawa Timnas Indonesia juara grup 2 dg mengalahkan India di Delhi 1-0, lewat gol Dede Suleiman. Indonesia berebut 1 tiket dg Korsel utk lolos kualifikasi ke Piala Dunia 1982.

Namun sayang, dlm pertemuan pertama di Korsel, Timnas kalah 2-1.

Seandainya wktu itu Indonesia berhasil mengalahkan Korsel, maka opa Sinyo telah mencetak sejarah menjadi pelatih pertama yg sukss ikut Piala Dunia…, tentunya kita org NTT apalagi Flores pasti bangga luarbiasa.

Sinyo pernah berguru ke Inggris & Jerman Barat.
Pada 1984, pemegang ijaza FIFA Coaching Academy ini belajar 3 bln di Brazil.

Kita bangga punya figur seperti Opa Sinyo Aliando…

Bravo Perseftim, Bravo Persebata..
Junjung tinggi Sportivitas.
Bawa pulang piala itu.

Tinggalkan komentar